JelajahLampung.Com – Asyiknya Malam Mingguan di Lungsir dan Tugu Pengantin Bandar Lampung. Malam itu, sepulang bermain futsal bersama kawan-kawan, saya sengaja ingin malam mingguan bersama istri dan anak saya di Lungsir dan Tugu Pengantin Bandar Lampung. Itu adalah pengalaman pertama saya berkunjung ke lokasi ini di akhir pekan.
Sebelum menuju lokasi, saya bersama anak dan istri makan malam terlebih dahulu di sebuah Warung Pecel Lele di dekat Pom Bensin Palapa, Bandar Lampung.
Setelah selesai menghabiskan bebek goreng dan burung dara yang kami pesan, kami pun meluncur ke Masjid Al Furqon, di mana Lungsir dan Tugu Pengantin berada.
Kami ambil jalan lewat Rumah Sakit Bumi Waras untuk mampir di apotik dulu, lalu belok kanan lewat turunan tajam di samping Emersia Hotel, lalu belok kiri di akhir turunan dekat dengan Bank Bukopin, lewat Jalan Rasuna Said.
Tugu Pengantin Bandar Lampung
Sesampai di lokasi, kami langsung kaget.
Ternyata di tempat ini ramainya luar biasa.
Dari kejauhan sudah kami lihat ramainya kendaraan yang parkir dan juga ramainya pengunjung yang sedang duduk-duduk di lokasi ini.
Keramaian pengunjung di kisaran Tugu Pengantin Kota Bandar Lampung |
Kami pun langsung parkir kendaraan kami di seberang tugu pengantin.
Tak ingin lama-lama, langsung saya ambil gambar-gambar di tempat ini.
Pengunjung duduk-duduk di atas rumput seberang Tugu Pengantin |
Di tempat ini banyak pengunjung yang mengajak anak-anaknya bermain di atas rumput yang ada di seberang Tugu Pengantin.
Ada juga pengunjung yang datang bersama pasangannya. Bermacam-macam pengunjung dari anak muda sampai orang dewasa.
Para penjual makanan dan minuman juga terlihat di pinggir jalan di dekat Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung.
Tugu Pengantin ini memang terletak di depan Kantor Walikota Bandar Lampung, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Masjid Al Furqon Bandar Lampung.
Pemandangan Masjid Al Furqon di malam hari |
Setelah puas bermain-main di sekitaran Tugu Pengantin ini, kami putuskan untuk naik ke Masjid Al Furqon untuk sholat Isya terlebih dahulu.
Setelah sholat Isya kami lanjutkan malam mingguan kami ke Lungsir, yang berada persis di halaman depan Masjid Al Furqon Kota Bandar Lampung.
Kunjungi juga:
Nongkrong Malam di Lungsir Bandar Lampung
Di Lungsir ini tidak kalah ramainya dengan Tugu Pengantin di bawahnya.
Hanya saja di tempat ini memang disediakan khusus kursi plastik warna-warni berjejer sepanjang tempat untuk duduk-duduk para pengunjung sambil menikmati pesananan makanan dan minuman.
Puluhan pedagang terlihat ramai membuka tenda dagangan di tempat ini.
Ada yang menjual minuman baik panas maupun dingin, ada pula yang menjual makanan dan minuman.
Keramaian pengunjung di Lungsir Bandar Lampung |
Selain menikmati pesanan makanan dan minuman di kursi-kursi tadi, pengunjung juga dapat menikmatinya di undak-undakan dekat dengan menara masjid.
Pada malam itu kami cuma pesan satu cangkir milo panas.
Ternyata harganya cukup mahal juga.
Satu cangkir milo panas dihargai Rp7.000.
Padahal biasanya cuma Rp5.000 saja.
Tarif parkir di Lungsir ini juga lebih tinggi dari tarif resmi yang ditetapkan oleh Pemkot Bandar Lampung.
Untuk sekali parkir anda dimintai tarif Rp3.000, dua kali lipat dari tarif resminya.
Kunjungi juga:
Akhir Kata
Jika saya bandingkan dengan Rest Area Pringsewu, ternyata lebih nyaman nongkrong di Rest Area Pringsewu.
Selain pemandangan yang indah, harga makanan dan minuman di Tugu Bambu Pringsewu ini pun lebih murah.
Parkir kendaraan gratis bagi setiap pengunjung.
Itulah tadi pengalaman pertama saya dan keluarga menghabiskan malam minggu di Lungsir dan Tugu Pengantin Kota Bandar Lampung. Tempat ini telah menjadi salah satu tempat favorit untuk nongkrong anak muda di Bandar Lampung. Baca juga: tempat wisata hits di Bandar Lampung.
Mau Nyari TIKET Pesawat, Kereta Api dan HOTEL TERMURAH? Klik di sini